Domain dan Hosting : 2 Elemen Utama Sebuah Website

Website sebenarnya dapat dianalogikan sebagai sebuah rumah atau tempat tinggal kita. Untuk dapat sampai ke rumah kita, seorang tamu harus tahu pasti alamat rumah kita. Dan setelah sampai di alamat tujuan, tentunya terdapat bangunan fisik rumah tinggal yang bisa dimasuki.
Baru kemudian, setelah sampai di alamat yang benar dan mendapati bangunan rumah yang dimaksud, tamu tersebut dapat melihat isi dalam rumah, berkeliling halaman, berbincang dengan penghuni, dan seterusnya.



Demikian juga halnya dengan sebuah website. Bila kita ingin melihat isi atau content sebuah website, kita harus mengetahui alamat utama website atau yang biasa disebut dengan domain. Misalnya, "websiteku.com".
Sedangkan semua isi atau content dari website : text, gambar, video dan sebagainya ditempatkan pada sebuah space server yang dinamakan web host
atau juga dikenal dengan hosting. Tamu yang mengunjungi website dengan tujuan apapun dinamakan visitor. Bila dalam webiste terdapat lebih dari satu halaman, maka setiap halaman dalam website tersebut akan mendapatkan alamat khusus yang lebih detil yang dinamakan URL (Uniform Resource Locator).
Misalnya, "http://websiteku.com/halaman3.html"

Domain dan hosting adalah sebuah kesatuan yang dihubungkan dengan sebuah DNS(domain name server). DNS inilah yang bertugas untuk menterjemahkan domain name menjadi sebuah nomor alamat IP Address yang menunjuk langsung pada komputer server dimana hosting berada.

Agar bisa mendapatkan alamat utama atau domain untuk webiste, kita harus mendaftar
kan domain yang kita inginkan dan membayar setiap tahun dengan jumlah tertentu agar bisa terus digunakan. Sedangkan untuk mendapatkan space web host untuk semua isi website, kita harus membayar bulanan kepada perusahaan penyedia layanan web hosting. Biaya layanan web hosting sangat bervariasi tergantung kepada fitur-fitur yang disediakan.

Jadi jelasnya, hanya dengan domain saja, sebuah website tidak akan bisa dilihat isinya. Seperti sebuah alamat rumah tanpa bangunan fisik atau bahkan fi
ktif, tidak ada sepetak bidang tanah dilokasi alamat tersebut.
Sebaliknya, website tanpa domain seperti sebuah rumah tanpa alamat. Tidak akan ada yang tahu keberadaannya diantara belantara ratusan juta website yang ada di internet. Efeknya, tidak akan ada yang datang berkunjung ke website tersebut.

Lalu bagaimana dengan layanan website instan gratis yang saat ini banyak ditawarkan seperti Blogger, Wordpress, Blogdetik, dll? Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar gratis pada layanan tersebut, utamanya untuk domain. Karena saat kita mendaftar untuk mendapatkannya, ada beberapa hal yang terjadi :
  • Identitas kita akan tercatat dalam database mereka, dan dengan data ini mereka akan mengirimkan berbagai iklan dan promosi produk mereka kepada kita.
  • Alamat yang kita dapatkan bukanlah alamat utama (top level domain), melainkan subdomain (misalnya: websiteku.blogger.com) yang biasanya cukup panjang dan susah untuk diingat.
  • Biasanya akan muncul iklan pada bagian tertentu website kita yang menunjukkan bahwa kita mendapatkan website gratis dari mereka. Hal ini akan mengurangi kredibilitas pemilik website.
  • Akan terdapat banyak aturan pembatasan fitur, dibandingkan dengan menyewa layanan hosting. Misalnya pemakaian space, bandwidth, ukuran file yang boleh diupload, dsb.
Terdapat berbagai macam jenis domain berdasarkan extension atau akhirannya, dimana fungsi dari extension sebenarnya adalah untuk membedakan jenis dari website yang menggunakannya. Misalnnya :
.com --> ditujukan bagi website komersial atau perusahaan
.org --> ditujukan bagi website organisasi (nirlaba)
.net --> ditujukan bagi website perusahaan penyedia layanan koneksi internet
.mil --> ditujukan bagi website institusi militer
.edu --> ditujukan bagi website institusi pendidikan
.co.id --> ditujukan bagi website komersial/perusahaan khusus Indonesia
.web.id --> ditujukan bagi website personal khusus orang Indonesia
dan masih banyak lagi yang lain.

Lokasi dimana komputer server hosting ditempatkan, akan sangat menentukan kecepatan akses pengunjung terhadap website kita, selain tergantung dari isi dari website itu sendiri. Bila target pengunjung website yang kita buat diperuntukkan bagi orang Indonesia, maka memilih layanan hosting dari luar negeri tidaklah bijak. Sebaliknya dengan menggunakan hosting Indonesia (khususnya layanan hosting IIX) akan membuat akses website bagi pengunjung dari luar negeri tidak secepat akses dari Indonesia.

Nah, akhirnya tergantung kepada tujuan kita dalam membuat sebuah website; apakah hanya untuk belajar, atau akan serius menanganinya menjadi sebuah website yang profesional. Hal itu akan dengan sendirinya menentukan, apakah diperlukan layanan hosting profesional dan sebuah domain sebagai alamat utama. Ataukah hanya perlu sebuah website instan saja.

Selamat mencari domain dan mencoba layanan hosting!!

Post a Comment

Previous Post Next Post